—Little Accident

zei
3 min readMar 27, 2023

--

Zhanghao segera melangkah keluar dari kamarnya dan Hanbin yang berada di lantai dua setelah tidak mendapat balasan dari Hanbin. Dengan tergesa Zhanghao menuruni tangga, dia takut ada hal buruk yang terjadi kepada Hanbin. Oh ya, mereka sudah pindah ke rumah yang Zhanghao bangun untuk mereka tinggali.

Zhanghao melihat ke sekeliling ruang tengah, namun ia tidak menemukan Hanbin disana. Zhanghao pun kemudian melangkahkan kedua kakinya ke dapur, karena dia pikir sepertinya Hanbin ada disana.

Dan ternyata benar. Zhanghao melihat Hanbin yang sedang membelakanginya, memungut sesuatu di lantai. Sepertinya Hanbin tidak sadar akan kehadiran Zhanghao dibelakangnya.

"Hanbin?"

Bahu Hanbin terlihat berjengit saat mendengar suara Zhanghao. Hanbin pun menolehkan lehernya kebelakang dan menemukan Zhanghao disana.

"Kakak? Aduh aku kaget." Hanbin berdiri setelah merespon suaminya. Dia meletakkan sendok yang diambilnya tadi ke rak piring.

"Tadi kakak denger ada suara barang kebanting, itu apa? Terus kamu gapapa?" Zhanghao bertanya kepada Hanbin dengan nada khawatirnya.

"Loh kedengeran sampai kamar ya?" Zhanghao mengangguk untuk menanggapi Hanbin.

"Aku tuh lagi masak sup telur jagung kak, terus mau nyicipin udah pas apa belum rasanya. Terus yaudah aku nyicipin pake sendok, eh supnya lupa aku tiup, jadinya aku kaget terus sendoknya aku banting. Maaf ya udah bikin khawatir?" Hanbin menjelaskan sembari menatap suaminya yang sekarang sedang bersandar di kulkas dua pintu milik mereka. Zhanghao pun menengok ke arah kompor, dan terlihat disana ada panci yang berisikan sup yang Hanbin maksud.

"It's okay sayang. Kakak khawatir takutnya dibawah ada apa-apa, untung cuma accident kecil. Terus sekarang kamu gapapa kan?" Balas Zhanghao seraya mendekati Hanbin dan mengusap surai suami manisnya.

"Gapapa suamiku sayang. Cuma ini aja, ujung lidahku rasanya kaya kebakar soalnya tadi supnya panas banget."

"Coba melet."

Hanbin pun menjulurkan lidahnya, menuruti perintah Zhanghao. Detik berikutnya Hanbin membulatkan matanya karena Zhanghao yang meraup lidahnya.

Zhanghao melumat lidah Hanbin dengan lembut, seperti lidah itu akan remuk jika dia kasar sedikit saja. Hanbin memejamkan matanya dan membalas lumatan Zhanghao, tidak lupa juga Hanbin mengalungkan tangannya di leher suaminya.

Tiga menit berlalu, Zhanghao pun menarik dirinya dari Hanbin. Dia menatap Hanbin yang masih memejamkan matanya dengan pipinya yang memerah dan bibir yang bengkak. Indah, Hanbin indah sekali dimatanya.

"Tuh aku obatin. Masih sakit gak lidahnya?" Zhanghao membuka suaranya setelah kegiatan mereka, Hanbin pun membuka matanya untuk menatap Zhanghao.

"Kayanya sih kalo sekali lagi, langsung ilang sakitnya." Terdengar nada menggoda dari kalimat Hanbin, dan Zhanghao yang mendengar itupun terkekeh.

Zhanghao pun mengecup bibir Hanbin untuk menuruti permintaan suami manisnya. Saat Zhanghao mencoba menarik kepalanya dari Hanbin, dengan cepat Hanbin menahan leher Zhanghao. Hanbin menggerakkan bibirnya, berharap kepada suaminya untuk segera membalasnya.

Sorakan gembira menggema dalam diri Hanbin saat Zhanghao membalas ciumannya. Hanbin merasakan Zhanghao tersenyum saat ini, dan dapat Hanbin rasakan telapak tangan Zhanghao melingkari pinggulnya. Hanbin merasa lemas luar biasa dengan perlakuan Zhanghao.

Zhanghao menahan badan Hanbin karena dia sadar jika suami manisnya sekarang sedang merasa tidak berdaya. Zhanghao angkat badan Hanbin menuju meja makan yang memang ada di dapur. Hanbin tidak mempedulikan badannya yang tiba-tiba diangkat oleh Zhanghao, Dirinya sudah terlalu mabuk.

Tangan Zhanghao yang semula berada di pinggul Hanbin, kini mulai merambat masuk kedalam kaos yang lebih muda dan diusapnya punggung Hanbin. Lenguhan terdengar dari Hanbin, dia merinding karena tangan dingin Zhanghao yang mengusap punggungnya.

Beberapa menit pun berlalu hingga Hanbin menepuk bahu Zhanghao.

Hanbin kehabisan napas rupanya.

Masih dengan posisi yang sama, mereka berdua saling menatap kemudian saling melemparkan senyum.

"Udah hilang sakitnya sayang?" Tanya Zhanghao dengan lembut.

"Udah. Obatnya manjur banget nih hehe, gak ada lawan."

Kecupan di hidung pun Hanbin terima setelahnya.

©mahakangin

--

--

zei
zei

No responses yet